Tentang Kami Paket Kursus Kursus Dengan Dinas Franchise Barbershoop Kontak

Bagaimana Menghadapi Klien yang Rewel atau Bingung

Jangan Baper, Hadapi dengan Skill dan Senyum!

Nggak semua klien datang dengan sikap tenang dan tahu mau potong gaya apa.
Ada yang rewel banget, setiap menit ngaca dan komen:

“Kok gini ya?”
“Bisa lebih tipis gak?”
Atau malah yang duduk di kursi sambil bilang:
“Terserah Mas deh…” 😅

Kalau kamu barber, pasti pernah ketemu dua tipe ini: rewel dan bingung. Dan percayalah, ini bukan masalah — ini justru ujian profesionalisme.

Di BLBarberSchool, para mentor selalu bilang:

“Skill tangan itu penting, tapi skill menghadapi klien itu senjata utama.”

1. Tarik Napas, Jangan Ikut Emosi 

Hal pertama yang harus kamu lakukan saat dapat klien rewel: tetap tenang.
Jangan langsung merasa tersinggung atau baper.
Ingat, bisa jadi klien cuma kurang komunikasi, bukan mau merendahkan skill kamu.

💈 Tips dari BLBarberSchool:

“Kalau klien cerewet, berarti dia peduli. Tugas kita bantu mereka merasa yakin.”

2. Ajak Ngobrol dengan Sabar dan Santai

Klien bingung? Tawarkan bantuan.
Klien banyak maunya? Ajak diskusi pelan-pelan.

Tanya pertanyaan sederhana kayak:

  • “Biasanya potong model apa, Mas?”

  • “Mau pendek banget atau masih ada panjang atasnya?”

  • “Punya foto referensi yang disuka?”

Dengan komunikasi yang baik, kamu bisa “membaca” arah keinginan klien — bahkan ketika mereka sendiri belum yakin.

3. Gunakan Visual (Foto & Gaya Populer)

Sediakan referensi model rambut di HP, katalog, atau bahkan IG barbershop kamu.
Ini sangat membantu klien yang bingung, karena mereka lebih mudah menunjuk gaya yang disuka.

“Visual itu bahasa universal. Bantu klien biar nggak cuma nebak-nebak.” – Mentor BLBarberSchool

4. Ulangi dan Konfirmasi Sebelum Mulai

Setelah ngobrol, ulangi ke klien:

“Berarti Mas maunya mid fade, bagian atas jangan terlalu pendek, dan agak disisir ke samping ya?”

Ini mencegah kesalahan dan bikin klien merasa kamu benar-benar dengar dan paham.

5. Berikan Saran Profesional (Tapi Tetap Fleksibel)

Kalau klien minta sesuatu yang nggak cocok, jangan langsung ditolak.
Contoh:

“Kalau model ini biasanya cocok di rambut lebih tebal, Mas. Tapi bisa juga kita sesuaikan biar tetap nyaman dan keren.”

Kamu tetap kasih solusi, bukan maksa pendapat.

6. Evaluasi Selama Proses

Jangan tunggu selesai baru tanya “Gimana?”
Tanya saat proses potong berlangsung, terutama bagian atas dan samping:

  • “Segini udah cukup pendek belum, Mas?”

  • “Mau saya tipisin lagi atau cukup segini?”

Dengan begitu, kamu menghindari revisi ulang besar-besaran.

7. Akhiri dengan Ramah dan Terbuka

Setelah selesai, kasih kaca dan tanya pendapat klien.
Kalau dia masih ragu, tawarkan perbaikan kecil dengan nada santai:

“Ada bagian yang mau ditambahin, Mas? Santai aja, saya siap bantu sampai puas.”

Ramah di akhir itu penting banget buat meninggalkan kesan positif.

    Menghadapi klien rewel atau bingung itu bagian dari proses jadi barber yang profesional.

Bukan berarti kamu kurang jago — justru ini momen buat nunjukin sikap, komunikasi, dan pelayanan terbaik.

Dan kalau kamu pengin lebih jago lagi dalam menghadapi berbagai karakter klien, di BLBarberSchool semua itu diajarkan dengan latihan langsung dan bimbingan dari mentor berpengalaman.

“Rambut bisa tumbuh lagi, tapi pengalaman cukur yang menyenangkan bikin klien balik lagi.”


Recent Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar