Skill Penting yang Nggak Bisa Diukur Pakai Clipper
Jago potong rambut? Mantap.
Bisa bikin fade halus dan blending rapi? Keren.
Tapi... kalau attitude kamu kurang, siap-siap ditinggal klien, Bro.
Yap, jadi barber itu bukan cuma soal keterampilan teknis. Tapi juga soal etika dan cara kamu membawa diri — dari awal menyapa sampai klien keluar dari pintu barbershop dengan senyum.
Di BLBarberSchool, selain teknik cukur yang detail, para siswa juga diajarkan sikap profesional yang membangun kepercayaan. Karena pada akhirnya, klien balik bukan cuma karena potongannya, tapi karena rasa nyaman dan dihargai.
Apa Itu Etika Seorang Barber?
Etika di dunia barbering adalah sikap, tata krama, dan profesionalisme saat kamu memberikan layanan.
Ini yang bikin kamu beda antara barber biasa dan barber yang punya kelas.
1. Sambut Klien dengan Ramah
Masuk barbershop, langsung disapa dengan senyum:
“Halo Mas, selamat datang. Mau potong model apa hari ini?”
Simpel, tapi efeknya besar. Klien merasa disambut, bukan kayak “ganggu waktu kerja” barber.
2. Dengarkan Keinginan Klien
Jangan asal potong. Dengerin dulu maunya gimana.
Tanya referensi, gaya potong terakhir, dan kasih saran profesional kalau perlu.
Di BLBarberSchool, ini disebut “skill mendengar aktif” — bagian dari komunikasi yang bikin klien merasa diperhatikan.
3. Jaga Kebersihan dan Penampilan
Rambut klien boleh berantakan saat datang, tapi barber-nya harus tetap rapi dan bersih.
Pakai apron bersih, alat steril, dan jaga bau badan.
Ingat, kamu kerja dekat dengan wajah dan kepala orang. Jangan sampai klien malah gak nyaman.
4. Tidak Asal Ngobrol
Boleh ngobrol, tapi tahu batas. Jangan bahas topik pribadi sensitif.
Kalau klien pengin diam, jangan terlalu banyak tanya.
Kalau mereka suka ngobrol, jadi pendengar yang baik.
Etika itu juga tentang membaca situasi.
5. Terima Kritik dengan Lapang Dada
Kadang klien kasih masukan atau kurang puas.
Jangan langsung defensif atau tersinggung.
Tunjukkan sikap terbuka dan siap memperbaiki.
“Maaf ya Mas, nanti saya rapikan lagi bagian sini.”
“Makasih banyak masukannya, Mas. Buat bahan belajar saya juga.”
6. Hargai Waktu dan Janji
Kalau ada sistem booking, tepat waktu itu wajib.
Jangan sering ngaret atau PHP-in klien.
Profesional itu terlihat dari bagaimana kamu menghargai waktu orang.
7. Akhiri dengan Ucapan Terima Kasih
Setelah selesai, jangan lupa:
“Terima kasih banyak, Mas. Semoga puas. Ditunggu kunjungan berikutnya!”
Senyum, jabat tangan kalau perlu, dan tunjukkan rasa hormat.
Etika adalah pondasi dari layanan barbering yang profesional.
Potongan keren bisa dicontoh, tapi rasa nyaman dan dihargai itu yang bikin klien setia.
Makanya, di BLBarberSchool, etika itu bukan pelajaran tambahan — tapi bagian inti dari kurikulum.
Karena jadi barber hebat bukan cuma soal tangan yang terampil, tapi juga hati yang melayani.
Kalau kamu ingin belajar lebih dari sekadar teknik cukur, dan ingin jadi barber yang punya karakter kuat, BLBarberSchool siap bantu dari nol sampai jadi barber yang dihormati dan dicari banyak klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar