About Us Services Kemitraan Blog Contact Us

Menjawab Ekspektasi Klien: Kunci Komunikasi yang Efektif



Potongannya Boleh Keren, Tapi Kalau Gak Sesuai Maunya Klien... Ya Percuma!

Pernah ngalamin, klien bilang mau “fade tipis”, kamu udah kasih fade paling smooth… eh pas selesai, dia bilang: “Kok bukan kayak di foto ini ya?” 😅
Yup, ini masalah klasik: ekspektasi klien ≠ interpretasi barber.

Di BLBarberSchool, mentor selalu ingetin:

“Skill tangan penting, tapi skill ngobrol lebih penting duluan.”

Komunikasi yang baik adalah fondasi utama biar hasil potongan bukan cuma rapi, tapi juga sesuai keinginan klien. Yuk bahas caranya!

1. Dengarkan Dulu, Jangan Langsung Pegang Clipper

Kesalahan paling sering terjadi karena barber langsung mulai tanpa benar-benar paham maunya klien.

✅ Tanyakan:

  • “Mau model rambut seperti apa, Mas?”

  • “Biasanya potong di mana?”

  • “Punya contoh foto potongan yang disuka?”

💈 Tips dari mentor BLBarberSchool:

“Semua klien bisa ngomong ‘tipis’, tapi definisi tipis tiap orang beda. Dengerin baik-baik, jangan asumsi sendiri.”

2. Gunakan Visual: Tunjukkan Foto atau Gambar

Kadang klien gak tahu nama model potongan, tapi punya gambaran di kepala.
Di sinilah foto referensi jadi penyelamat.

✅ Sediakan katalog atau buka contoh gaya rambut di HP
✅ Ajak klien diskusi: “Yang ini cocok gak sama bentuk wajah Mas?”

Kalau belajar di BLBarberSchool, kamu akan terbiasa membaca gaya dari bentuk wajah dan lifestyle klien, bukan hanya dari foto mentah.

3. Ulangi Apa yang Kamu Tangkap

Sebelum mulai motong, ulangi kembali informasi yang kamu terima:

🗣️ “Jadi Mas maunya mid fade, bagian atas tetap agak panjang ya? Belah samping dikit?”

Teknik ini simpel, tapi mengurangi 80% kesalahan komunikasi. Klien merasa dihargai, kamu juga gak nebak-nebak.

4. Berikan Saran Profesional (Tapi Jangan Memaksa)

Kadang klien minta model yang gak cocok dengan bentuk kepala atau rambutnya. Di sinilah kamu harus tegas tapi tetap sopan.

Contoh:

“Boleh saya kasih saran, Mas? Kalau model itu biasanya lebih cocok di rambut yang lebih tebal. Tapi kita bisa akalin pakai versi taper yang lebih sesuai bentuk kepala Mas.”

💈 Mentor BLBarberSchool selalu bilang:

“Barber profesional itu bukan cuma penurut, tapi juga pemberi solusi.”

5. Cek Berkala Selama Proses

Jangan tunggu selesai baru tanya: “Gimana?”
Tanya saat proses berlangsung, apalagi pas bagian sensitif kayak panjang atas, ketebalan samping, atau bentuk jenggot.

✅ “Panjang segini udah oke?”
✅ “Bagian ini mau saya tipisin lagi atau cukup?”

Responsif = Profesional.

6. Tutup dengan Evaluasi dan Tanya Pendapat

Setelah selesai, kasih kaca dan ajak klien lihat bareng.
Tanya:

  • “Udah pas, Mas?”

  • “Ada bagian yang mau ditambahin atau dirapikan lagi?”

Kalau klien puas, itu bukan cuma karena potonganmu bagus — tapi juga karena dia merasa dihargai dan didengarkan.

Skill komunikasi yang baik akan bikin klien:
✅ Puas
✅ Loyal
✅ Rekomendasiin kamu ke temen-temennya

Dan itu semua dimulai dari cara ngobrol, bukan cara motong.

Di BLBarberSchool, komunikasi diajarin bareng teknik cukur, karena barber hebat itu bukan yang cuma jago tangan — tapi juga jago ngebaca orang.

“Jangan cuma potong rambut. Bangun kepercayaan.”
Itulah prinsip yang bikin kamu gak cuma jadi barber, tapi juga profesional yang dihormati klien.

Recent Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar